15 September 2008

Menapaki Hari

Ini adalah hari pertama aku kembali menulis kembali setelah sekian lamanya aku vakum dari kegiatan yang dulunya amat sering kulakukan.

Dan aku kembali mencoba merunut kembali semua yang telah terjadi atas hidupku ini. Semuanya mulai berubah ketika aku memutuskan untuk bergabung dengan USD. Terpilih untuk pergi ke Padang, berlanjut ke Semarang dan berkesempatan mengunjungi kota-kota besar lainnya, semuanya itu telah memberikan perubahan yang amat besar bagi perjalanan hidupku ini. Aku menjadi kembali berpikir, mengapa manusia begitu lemah dan rahasia Tuhan tidak pernah bisa kita perkirakan. Semuanya hanya berawal dari niat ingin mencari alternative kesibukan setelah sempat terpuruk karena tidak lulus dalam sesi magang di Suara USU tanpa tahu alasan yang pasti. Dan semuanya berjalan begitu cepat, begitu cepat sampai-sampai aku tak tahu dengan pasti apakah memang itu semuanya merupakan sebuah kebetulan atau anugerah, atau hanya sebuah kesalahan terbesar yang pernah terjadi. Aku tak tahu dengan pasti. He he he he . .. . . .

Dan semuanya itu berlanjut sampai hari ini. Seperti angin yang bernyanyi diantara ranting dan daun yang tehempas, aku menjalankan hidupku. Kini aku setidaknya telah mampu mengatur mimpi-mimpi yang ingin kuraih. Aku ingin hidup lebih lama. Aku ingin punya lebih waktu untuk menikmati masa mahasiswa ini dengan aneka rasa dan kecupan waktu. Aku ingin lebih lagi, menikmati tetesan peluhku yang jatuh diantara mimpi-mimpi tulisanku. Aku ingin lebih lagi, merasakan perihnya hembusan angin yang menusuk tulangku, yang berhembus dalam dinginnya malam ketika aku masih berkutat dengan laptopku. Bersama laptop dan komputer tua yang selalu menebarkan kekhawatian atas virus komputer yang selalu berhasrat merusak file-file kerja kerasku.

Dan kita tak akan pernah tahu apa yang akan pernah terjadi besok, lusa, dan di masa yang akan datang. Tapi setidaknya, aku tahu bahwa aku pernah mempunyai mimpi dan aku pernah mempunyai keberanian untuk mewujudkannya.