Siang tadi menyisakan sebuah pelajaran yang cukup berarti bagiku. Setidaknya pembicaraan siang tadi telah membuat aku semakin bijak dan yakin dalam menjalani hidup ini.
Tadi siang ketika hendak berjalan ke perustakaan bersama dengan reni dan teman-teman yang lain, kami bertemu dengan bekas mahasiswa jurusan kami yang kemudian pindah jurusan ke Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Kami lantas membicarakan hal tersebut, tentu saja dengan membawakan sudut pandang masing-masing.
Menurutku apa yang telah dilakukan oleh kawan kami yang pindah jurusan tersebut tidaklah buruk. Setidaknya dia telah memilih agar langsung memilih program Strata 1 (S1), tidak melalui program Diploma III seperti kami. Menurutku, hal ini tentu akan memudahkannya untuk mencari dan memperoleh pekerjaan.
Tapi sepertinya reni punya pandangan lain. Dia mengatakan bahwa jurusan tidak menjamin seseorang akan berhasil kelak di kemudian hari. Dia kemudian mengambil perumpamaan emas. ”emas itu, walaupun dicampakkan kemanapun, emas akan tetap menjadi emas. Dia akan selalu berkilau terkena sinar mentari walaupun orang lain mencoba menutupinya. Walaupun jurusan yang kita tekuni mungkin bukanlah jurusan ataupun konsentrasi ilmu yang populer, asalkan kita memang benar-benar ahli dalam bidang tersebut, orang-orang akan terus mencari dan membutuhkan kita.” Katanya panjang lebar menjelaskan pandangannya.
Wah, segar sekali pandangannya. Benar-benar segar dan optimis seperti bunga yang bermekaran di musim semi. Tak ada pandangan pesimis yang mencoba menjatuhkan. Bagiku itu adalah sesuatu yang baru. Emas akan tetap menjadi emas walaupun dia dilempar kedalam kubangan lumpur. Dia akan tetap menjadi logam mulia yang akan terus berkilau terkena sinar matahari. Tak akan ada yang akan mampu untuk menghalau sinarnya.
Dia mungkin benar. Perjuangan kami sekarang adalah terus berupaya menjadi emas. Berupaya untuk terus berkilau di tengah dunia. Memberikan pencerahan, sehingga semua orang akan merasa membutuhkannya. Benar-benar membutuhkannya. Setidaknya kali ini reni benar dengan sudut pandangnya. Ya, setidaknya dia benar bagiku, bagi pemahamanku.